Komunikasi dengan orang lain kini dipermudah dengan adanya media sosial. Setiap orang bisa berinteraksi satu sama lain lewat aplikasi digital, tanpa batas jarak dan waktu. Namun, media sosial tidak hanya bisa berinteraksi. Kini, setiap orang dapat mengunggah konten untuk promosi diri, branding perusahaan, dan segala sesuatu yang bertujuan untuk mencari perhatian dan finansial.
Di sisi lain, media sosial juga dianggap sebagai candu. Hampir setiap waktu, orang membuka media sosial untuk menghibur diri, atau sekadar melihat posting dan informasi dari akun-akun yang diikutinya. Ketergantungan media sosial rupanya bukan hal yang baik bagi manusia. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan mental bagi penggunanya. Sehingga, diperlukan beberapa waktu untuk beristirahat dari aplikasi komunikasi ini.
Lalu, apa saja yang menjadi alasan pentingnya beristirahat dari media sosial? Cari tahu penjelasannya di bawah ini.
Mengurangi Pikiran Negatif
Tidak semua informasi di media sosial dapat diserap dengan baik. Faktanya, media sosial dapat menimbulkan pikiran-pikiran negatif bagi yang menggunakan dan melihatnya. Misalnya posting-an yang menampilkan kehidupan mewah, maupun karya visual yang mengundang banyak perhatian dari audiens.
Dilansir dari Liputan 6, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa media sosial mengakibatkan penilaian diri secara negatif, di mana pengguna akan terlalu sering membandingkan diri dengan kehidupan orang lain. Maka dari itu, beristirahat dari media sosial dapat menjauhkan pikiran-pikiran negatif. Sehingga timbul rasa bersyukur dan semakin mencintai diri sendiri.
Menyehatkan Mata
Selain memperburuk mental, media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan tubuh. Salah satunya yang paling vital adalah mata. Menatap layar dan melihat media sosial terlalu lama dapat membuat mata cepat kering dan iritasi. Sinar yang dipancarkan oleh layar juga menimbulkan masalah pada retina. Sehingga mengakibatkan gangguan penglihatan lebih cepat dan minus bertambah.
Mengistirahatkan diri dari gadget dan media sosial dapat meningkatkan kesehatan mata. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara seperti membaca buku, menulis jurnal, melakukan kerajinan tangan, olahraga, meditasi, dan lainnya. Tidak lupa, pengguna juga dapat menyeimbangkannya dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat, yang baik bagi kesehatan mata.
Menjadi Lebih Produktif dalam Bekerja
Tidak sedikit orang yang merasa pekerjaannya terganggu dengan kehadiran media sosial. Karena merasa jenuh dan malas, banyak dari mereka yang terus-menerus scrolling halaman utama aplikasi media sosial, maupun update status selama bekerja. Sehingga, pekerjaan menjadi tidak selesai dan menumpuk sia-sia. Selain itu, produktivitas juga terganggu dan manajemen waktu memburuk.
Dengan rehat sejenak dari media sosial, waktu menjadi lebih produktif dan tetap fokus bekerja. Pekerjaan pun dapat selesai tepat waktu. Setelah pekerjaan selesai atau di luar jam kantor, tidak ada salahnya untuk membuka media sosial kembali. Namun, penting untuk menghindari penggunaan media sosial yang terlalu sering demi kesehatan tubuh dan mental.
Meningkatkan Kesehatan Mental
Media sosial memang memungkinkanmu untuk menjalin hubungan pertemanan dan berkomunikasi dengan orang lain. Namun, kenyataannya media sosial juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan mental. Pengguna yang memiliki ketergantungan tinggi terhadap platform ini cenderung emosional, menimbulkan rasa depresi dan cemas. Belum ditambah dengan sifat membanding-bandingkan diri dengan kehidupan orang lain, yang dianggap lebih baik.
Dilansir dari Liputan 6, Sarah Eichmeyer dari Stanford Economics Department sempat melakukan studi mengenai dampak seseorang yang berhenti menggunakan Facebook. Hasilnya bahwa mereka yang sudah tidak aktif di aplikasi tersebut menjadi lebih bahagia dan tidak cemas terhadap apa pun. Pengguna bisa mencoba beralih ke aktivitas-aktivitas yang menyehatkan mental seperti membaca buku, menulis diary, berolahraga, quality time bersama keluarga dan teman.
Meningkatkan Interaksi Sosial yang Nyata
Seiring perkembangan teknologi, ketergantungan orang-orang terhadap media sosial semakin tinggi. Apabila sedang berkumpul dengan orang lain, masing-masing di antara kalian pasti sibuk dengan ponselnya. Berkomunikasi dan melihat posting-an orang lain di media sosial dinilai lebih menghibur bagi beberapa orang, jika dibandingkan berinteraksi secara nyata. Dengan melakukan hal ini, maka hubungan dengan orang di dunia nyata semakin renggang.
Ketika sedang berkumpul bersama kerabat dekat, sebaiknya hindari gadget dan media sosial. Fokus pada perbincangan dengan kerabat, serta mencoba untuk mendengarkan apa yang dibicarakannya. Pengguna dapat mulai bersosialisasi sehat dengan teman-teman nyata. Perlu diketahui, menjalin hubungan dengan orang lain secara langsung terasa lebih baik dan lega, jika dibandingkan dengan media sosial.
Kesimpulan
Media sosial dianggap sebagai bentuk komunikasi yang efektif dan praktis. Akan tetapi, penjelasan di atas menjawab penyebab dan alasan pentingnya untuk rehat sejenak dari media sosial. Candu terhadap platform tersebut bukan hanya merusak mental, melainkan fisik khususnya mata. Dengan beristirahat dari media sosial, pengguna mampu meningkatkan produktivitas dalam menjalankan kegiatan lainnya.
Berbicara mengenai produktivitas dan pekerjaan, pastikan Anda bisa mencari profesi yang tepat dan sesuai dengan karakteristik, bakat, maupun minat. Salah satu cara untuk mengetahui karakteristik Anda adalah dengan mengikuti psikotes dan assessment.
Quantum Edukasindo Paradigma menjadi pilihan tepat, yang menawarkan jasa psikotes dan assessment. Mulai dari tes IQ, tes kepribadian, bakat dan minat, dan kecerdasan lainnya. Berlokasi di Yogyakarta dan Jakarta, Quantum Edukasindo Paradigma juga menyediakan layanan lainnya seperti training untuk pengembangan diri, webinar edukatif, team building, hingga company outing. Didampingi oleh trainer, asesor, dan tutor berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma mampu menciptakan SDM dan klien yang lebih terampil dalam bekerja dan berkualitas baik.