Anak Memiliki IQ Rendah, Begini Cara Mendidik yang Benar

Tips & Trik

Setiap orang tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun manusia pada umumnya lebih mengharapkan kelebihan, tentu ada kekurangan yang tidak dapat dipisahkan. Seperti IQ misalnya. Ada anak yang terlahir dengan kecerdasan IQ yang bagus, namun ada juga yang lahir dengan IQ rendah.

Berbicara mengenai IQ rendah, anak yang memiliki IQ rendah bukan berarti dirinya bodoh. Kecerdasan ini bisa ditingkatkan lagi, asalkan ada dukungan dan pelatihan yang bagus dari orang tua. Bagaimana orang tua mendidik anak dengan IQ rendah yang benar? Cari tahu cara yang benar dalam mendidik dan menghadapi anak dengan IQ rendah di bawah ini.

 

Kenali Kelebihan dan Bakat Anak

Anak dengan IQ rendah bukan berarti tidak memiliki kemampuan atau bakat. Besar kemungkinan sang anak lebih terampil di bidang lain. Misalnya kemampuan bermain musik, olahraga, sosial, seni visual, dan lainnya. Hal ini karena kecerdasan seseorang bukan hanya diukur dari nilai IQ maupun nilai-nilai setiap mata pelajaran di sekolahnya.

Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengenal kelebihan anak. Bantu sang buah hati untuk mengembangkan bakatnya secara perlahan, agar bisa sukses dalam hidupnya di masa depan.

 

Selalu Beri Dukungan dan Motivasi

Pemberian dukungan dan motivasi juga penting untuk mendidik anak dengan IQ rendah. Setelah mengetahui bakat sang buah hati, berikan apresiasi terhadap hasil dan kemampuan yang telah dicapainya. Di kala anak mengalami jatuh dan gagal, yakinkan padanya bahwa dia sudah berhasil melampaui segala tantangan.

Jangan lupa untuk memberikan motivasi terhadap hasil kerja kerasnya, agar sang anak bisa tetap semangat dalam menghasilkan prestasi. Baik itu berupa kegiatan belajar di sekolah, maupun saat melakukan sesuatu sesuai bakat dan minatnya.

 

Hindari Memaksa Anak untuk Bersaing

Masih banyak orang tua yang memaksa anaknya untuk sukses dan berprestasi seperti mendapatkan peringkat baik di kelas, menang dalam perlombaan, dan lainnya. Pola asuh yang memaksakan kehendak ini tidak cocok diterapkan ke anak dengan IQ rendah. Akibatnya, sang anak menjadi tidak percaya diri, rendah diri, takut, malas, dan selalu cemas.

Perlu bagi orang tua untuk tidak memaksakan sang buah hati bersaing maupun berlomba dengan anak berkemampuan tinggi. Dilansir dari Klubwanita.com, anak dengan IQ di bawah rata-rata mengalami kekurangan dalam menerima dan memahami hal baru. Lebih baik, ajak dia untuk tetap belajar dengan metode pembelajaran yang sesuai.

 

Gunakan Metode Pengulangan secara Perlahan

Jenis metode pembelajaran ini sangat efektif untuk diterapkan ke anak dengan IQ di bawah rata-rata. Pasalnya, anak yang mempunyai IQ rendah sulit untuk menangkap dan memahami hal baru secara cepat. Sehingga, orang tua perlu memberikan pengulangan materi beberapa kali, atau sampai sang buah hati memahaminya.

Namun, alangkah baiknya apabila orang tua lebih berfokus pada proses pembelajaran sang buah hati. Apabila anak sudah paham dengan materi, barulah orang tua memberikan langkah selanjutnya dengan satu tingkatan yang lebih sulit. Pastikan untuk melakukan hal ini secara bertahap, sampai anak mampu memahami materi dengan jelas.

 

Pakai Bahasa yang Mudah Dimengerti

Metode belajar yang mudah dan perlahan dianggap efektif untuk mengajari anak dengan IQ di bawah rata-rata. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti oleh sang buah hati. Hindari pemakaian kalimat yang terlalu berlebihan dan keluar dari topik.

Apabila orang tua mengajarkan materi dengan kosa kata yang sederhana, anak akan lebih mudah memahami materi dengan cepat. Bahasa yang mudah juga memungkinkan anak untuk melaksanakan apa yang orang tua katakan.

 

Kesimpulan

Itulah penjelasan mengenai cara mendidik anak dengan IQ rendah. Dapat disimpulkan bahwa anak yang memiliki IQ rendah bukan berarti bodoh, melainkan mengalami kesulitan untuk menangkap informasi dan lambat dalam proses pembelajaran. Sehingga penting bagi orang tua untuk tidak memaksakan dan mengolok-olokkan anak. Diperlukan proses belajar perlahan, yang disertai dengan pemberian dukungan pada anak, agar tetap semangat dalam belajar dan berkarya.

Orang tua berperan penting dalam mengembangkan kepribadian anak. Di antaranya adalah mengenal dan memahami karakteristik anak, serta mendukung kemampuannya. Penting bagi orang tua dan sang buah hati untuk bergabung dan mengikuti program-program, yang melatih dan mampu menciptakan komunikasi efektif di antara keduanya.

 

Quantum Edukasindo Paradigma menjadi pilihan tepat, yang menawarkan jasa psikotes, pengembangan diri, dan assessment. Berlokasi di Yogyakarta dan Jakarta, Quantum Edukasindo Paradigma juga menyediakan layanan lainnya seperti training untuk pengembangan diri dan keluarga, webinar edukatif, pelayanan bimbingan belajar, team building, seminar parenting, pelatihan Quantum Learning, Quantum Reading, hingga Quantum Writing.

Didampingi oleh trainer, councelor, dan tutor berpengalaman, Quantum Edukasindo Paradigma siap membantu orang tua dan anak dalam membangun hubungan yang harmonis.

Leave a reply